SMANSARA.COM— Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan Hari Jadi ke-476 Kota Jepara, SMA Negeri 1 Jepara mengadakan Workshop Seni Ukir Jepara yang berlangsung pada Senin, 21 April 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMAN 1 Jepara dan diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI, dengan total peserta sebanyak 476 siswa.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Yayasan Pelestari Ukir (PELUK) Jepara, termasuk Sutarya yang merupakan dosen dari Unisnu. Para narasumber memberikan pembekalan tentang sejarah dan makna seni ukir Jepara, serta kondisi terkini dunia ukir yang semakin terancam keberlangsungannya. Dalam praktik langsung, siswa dikenalkan pada berbagai alat ukir serta teknik-teknik dasar dalam mengukir kayu.

Kegiatan ini sangat penting untuk membuka wawasan generasi muda tentang seni ukir, yang saat ini mulai terancam punah karena sebagian besar pengukir aktif di Jepara berasal dari generasi tua. Dengan minimnya regenerasi, seni ukir sebagai warisan budaya tak benda Indonesia menghadapi ancaman serius.

Melalui workshop ini, siswa tidak hanya mendapat teori, tetapi juga praktik langsung mengukir. Setiap goresan ukiran menjadi pengalaman berharga, bahkan beberapa siswa merasakan betapa sulit dan mendalamnya seni ini. Salah satu peserta bahkan dengan antusias bercerita bahwa ia begitu bersemangat mengukir hingga hasil ukirannya terbelah menjadi dua karena terlalu keras menekan alat ukir.

Workshop ini memberikan kesan mendalam bagi para peserta. Selain menambah wawasan, para siswa juga merasakan kebanggaan bisa turut berpartisipasi dalam melestarikan budaya daerah mereka. “Senang sekali bisa belajar mengukir. Rasanya bisa menyalurkan perasaan lewat kayu yang kita bentuk sendiri,” ujar salah satu siswa peserta workshop.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat untuk melestarikan seni ukir Jepara terus tumbuh di kalangan generasi muda.